“Daddy, I need to know… Did you leave me here to die?”
FILM ini bisa jadi merupakan film terbaik yang gue tonton tahun ini. Untuk film berdurasi hampir tiga jam, Interstellar cukup mampu menjaga ‘beat’ sehingga ga bikin gue bosan atau sempat bosan. Dramanya oke, bahkan membuat gue meneteskan air mata di bagian menjelang adegan terakhir. Visualisasinya juga apik dengan adegan aksi yang bikin deg-degan, terutama saat berada di planet air. Acting para aktor/aktrisnya juga sip. Padahal, gue biasanya kurang suka acting Matthew McConaughey. Tapi kali ini, dia pas banget memerankan karakter ayah dengan intelektualitas tinggi yang tidak pernah mengabaikan keahlian maupun mimpinya, sekaligus sayang anak.
Sebagai fiksi ilmiah, Interstellar sangat memuaskan. My kind of movie 😀 Mengingatkan pada salah satu episode Star Trek Voyager fave gue. Judulnya Blink of An Eye. Yang perlu dicamkan, kalau menyaksikan film-film model ini, ga usah terlalu terpaku pada selaras atau tidaknya dengan hukum fisika. It’s relative, anyway, IMO. Cuma satu yang menurut gue agak kurang sreg. Ada adegan yang terlalu ngawang-ngawang, yaitu cerita di balik lemari. Khusus untuk itu, lebih mirip fantasi ketimbang ilmiah.
Rating per 21 Desember 2014
IMDB 8.9/10
Rotten Tomatoes 73%
Rating pribadi 8.5