“She with you?”
“I thought she was with you.”
Ketika hendak nonton film ini, gue enggak punya harapan terlalu tinggi. Sudah biasa nonton film-film superhero yang..yaah full action, tapi herannya malah meninabobokan. Nonton Spiderman 3 sampai harus tiga kali nyetel baru bisa tamat. Tempo hari nonton Avengers: Age of Ultron juga mesti dua kali karena yang pertama ketiduran di tengah film. Transformers malah sudah enggak berminat nonton.
Nah, giliran Batman v Superman ini gue juga sempat ketiduran beberapa detik, di salah satu adegan kejar-kejaran Batman dengan penjahat. Begitu terbangun, kok udah ada Superman, sedang mengancam Batman…hehehe..
Buat yang merasakan hal yang sama, sabar saja nonton terus. Keadaan akan membaik dan berbalik cukup menegangkan. Film ini memang agak lambat di beberapa bagian. Sampai enggak bergairah nebak-nebak jalan ceritanya.
Pikiran malah agak ngelantur. Pas mandangin Henry Cavill dengan kostum S-nya, yang terbayang adalah membandingkan dengan sosok Christopher Reeve. Memang Chris Superman paling ganteng :p
Adegan yang paling menarik adalah ketika Wonder Woman muncul beraksi pertama kalinya dengan tameng. Paling keren lah pokoknya. Bisa dibilang film ini terselamatkan oleh Wonder Woman. Walaupun, tetep, buat gue kostumnya agak bikin risih. Mestinya dimodif dikit, enggak terlalu minim tapi tetep keliatan seksi. Bukan sekadar mengubah warna.
Gue bukan penggemar komik superhero. Begitu nonton film ini baru tahu kalau Wonder Woman bisa sesakti itu. Ketika ‘dewi Amazon’ ini beraksi, Batman berubah jadi superhero wannabe dengan kostum kegemukan.
Secara umum, film yang cukup menghibur.
Rating per 24 Maret 2016
IMDB 8.1
Rotten Tomatoes 79%
Rating pribadi 7.8